Desa Muntei: Destinasi Wisata Terbaru di Kecamatan Siberut Selatan, Yang Kemungkinan Dikunjungi Vokalis Red Hot Chili Peppers
Baru-baru ini vokalis band rock asal Amerika Serikat, Red Hot Chili Peppers mendadak jadi pembicaraan warganet di berbagai media sosial. Sang vokalis yang bernama Anthony Kiedis itu jadi buah bibir bukan karena single atau album baru yang dia rilis bersama band pelantun lagi Califonication. Melainkan karena dia berlibur di Kepulauan Mentawai, kawasan kepulauan yang terletak jauh dari negeri asalnya, California, Amerika Serikat. Sampai saat ini belum diketahui lokasi pasti dimana Anthony Kiedis berliburan bersama teman dan kerabatnya selama berada di Mentawai. Tapi ada beberapa kemungkinan lokasi tempat berlibur sang vokalis berada di salah satu Desa di Mentawai, misalnya berada di Desa Muntei yang tahun 2023 mendapat penghargaan Anugerah Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Juara Satu Kategri Desa Daya Tarik Pengunjung.
Desa Muntei kini menjadi destinasi wisata unggulan di Kecamatan Siberut Selatan. Desa ini menawarkan berbagai potensi wisata yang menarik, mulai dari keindahan alam, kekayaan sejarah, hingga kebudayaan Mentawai yang masih terjaga dengan baik. “Desa Wisata Muntei menyajikan pengalaman unik. Wisatawan bisa menjelajahi perkampungan suku asli Mentawai, menyusuri sungai yang tenang dengan pemandangan mangrove dan perkebunan di kiri-kanan, serta menikmati kuliner khas Mentawai,” ujar seorang perwakilan pariwisata setempat.
Desa ini terletak di antara desa-desa lain di Kecamatan Siberut dan masih mempertahankan suasana alam yang asri serta tradisi Mentawai yang kental. Salah satu daya tarik utama Desa Muntei adalah dua sanggar tradisional berbentuk uma (rumah tradisional Mentawai). Sanggar Bubuakat berfungsi sebagai tempat masyarakat dan anak-anak belajar tentang budaya Mentawai, menyimpan berbagai atribut budaya seperti gendang tari (gajeumak), alat tempat makanan (lulak), dan alat budaya lainnya yang digunakan dalam upacara dan ritual.
Sanggar Uma Jaraik Sikerei, sanggar kedua di desa ini, menggabungkan musik tradisional dan modern dan dibina oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat. Sanggar ini juga menjadi tempat anak-anak belajar tentang budaya Mentawai.
Selain itu, Desa Muntei memiliki dua uma milik Suku Sakukuret dan Suku Salakkopa, yang semakin memperkaya kesan budaya di desa ini. Keberadaan Sikerei, tabib tradisional yang mengobati warga dengan adat dan keyakinan suku Mentawai, menambah daya tarik Desa Muntei. Wisatawan juga bisa menyaksikan berbagai atraksi lain seperti pengelolaan sagu, pembuatan karbit (cawat tradisional Mentawai), hingga pembuatan tato tradisional Mentawai yang sangat ikonik.
Desa Muntei memiliki luas wilayah 20.400 hektar. Untuk mencapai desa ini dari pelabuhan Maileppet, pengunjung hanya perlu naik ojek selama 15 hingga 20 menit dengan jarak tempuh 9 km. Desa ini terletak di antara Desa Maileppet dan Muara Siberut, dan terdiri dari delapan dusun yang tersebar di hulu sungai dan daratan.
Kabar Desa | Desa Wisata-ID
Andik alfunurohim
June 6, 2024 @ 7:36 am
Like salam pariwisata hijau