Inovasi dan Kreativitas Desa Wisata Menuju Era Digital
Pemanfaatan teknologi dalam sektor pariwisata semakin berkembang dan meluas, termasuk dalam pengembangan Desa Wisata. Transformasi ini sering disebut sebagai digitalisasi pariwisata, yaitu peralihan dari model bisnis konvensional ke bisnis berbasis digital. Seiring dengan perkembangan teknologi, proses pemasaran di industri pariwisata juga mengalami perubahan, beralih menjadi pemasaran digital dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok, serta platform berbasis website untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan pasar, salah satu contohnya pada Desa Wisata.
Desa Wisata Digital adalah desa wisata yang memanfaatkan teknologi digital, seperti internet dan media sosial untuk mendukung pariwisata. Hal tersebut mencakup promosi, reservasi online, pembayaran digital, serta penggunaan teknologi seperti peta interaktif untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Dengan strategi pemasaran digital, desa wisata dapat mengidentifikasi keunggulan dan meningkatkan daya saing. Selain itu, pemasaran digital memungkinkan desa wisata untuk lebih mudah mengukur keberhasilan kampanye dengan melihat interaksi pelanggan terhadap konten yang disediakan. Dampak positif dari digitalisasi ini adalah peningkatan wisatawan yang berdampak langsung pada perekonomian lokal.
Platform digital seperti e-commerce, pemasaran digital, media sosial, marketplace, internet banking, e-wallet, dan e-transaksi dapat digunakan untuk mempromosikan layanan wisata. Era digital mendorong adanya inovasi dan kreativitas para pengelola usaha wisata dalam menerapkan strategi promosi menggunakan teknologi informasi. Melalui pemasaran digital, pengelola dapat menciptakan konten menarik dan interaktif yang dapat dibagikan di media sosial. Selain itu, penggunaan e-commerce dapat mempermudah proses reservasi dan pembayaran. Di sisi lain, pemanfaatan data dan analisis juga dapat digunakan untuk mengetahui tren wisata dan perilaku pengunjung. Seiring berkembangnya jaman, banyak Desa Wisata di Indonesia yang sudah mulai melakukan digitalisasi.
Desa Wisata Kebondalem Kidul merupakan salah satu desa yang telah menggunakan konsep digital untuk kegiatan promosi dan pemesanan. Desa ini terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Berbagai strategi dilakukan untuk pengembangan Desa Wisata seperti branding melalui media sosial dan paket wisata. Strategi branding melalui media sosial dilakukan sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisata desa, diantaranya website resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, website Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Instagram Pariwisata Klaten, dan lainnya. Melalui digitalisasi, Desa Wisata Kebondalem Kidul masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada tahun 2024. Selain itu, desa ini telah masuk dalam klasifikasi Desa Maju oleh Kemenparekraf.
Pengembangan Desa Wisata Berbasis Digital memerlukan beberapa syarat untuk mencapai keberhasilan, salah satunya adalah tersedianya infrastruktur teknologi informasi yang memadai untuk mendukung aktivitas pariwisata. Selain itu, pengelola dan wisatawan perlu memahami pemanfaatan teknologi agar produk dan jasa wisata dapat digunakan secara optimal. Namun, hal tersebut menjadi tantangan bagi sebagian besar Desa Wisata yang memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi dan sumber daya manusia. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pengelola desa wisata serta investasi dalam pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung aksesibilitas dan konektivitas.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan Desa Wisata Digital memberikan perubahan dalam industri pariwisata. Dengan menggunakan pemasaran digital yang memanfaatkan sosial media dan platform online, Desa Wisata dapat memperluas jangkauan promosi dan daya saing mereka. Meskipun tantangan keterbatasan masih ada, namun peluang dan potensi untuk meningkatkan perekonomian lokal sangat besar. Oleh karena itu, penting untuk melakukan Perencanaan Desa Wisata melalui penyusunan rencana desa, peningkatan kapasitas pengelola desa, serta melakukan investasi dalam infrastruktur digital. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Desa Wisata dapat memaksimalkan potensi dalam era digital.
Nokia Aprodita Sari | Tim Riset dan Data
Muhamad Farhan Ardiansyah | Admin Editor
SUMBER ARTIKEL
Budisusila, A., & Handoko, V. S. (2023). Utilitas Ragam Media Digital dan Stuktur Persaingan Pasar antar Desa Wisata di Kawasan Perbukitan Menoreh. Indonesian Journal of Tourism and Leisure, 4(1), 26-41.
Fatimah, S., & Mukarramah, S. K. (2023). Pendampingan Pengembangan Pemasaran Digital di Desa Wisata Rinding Allo. Jurnal IPMAS, 3(3), 165-173.
Herdiana, D. (2022). Pengembangan kebijakan desa wisata berbasis digital tourism di Provinsi Jawa Barat: Isu dan Tantangan. PETA-Jurnal Pesona Pariwisata, 1(2), 102-107.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2023). https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/kebondalem_kidul
Martoyo, A., Wiliani, N., & Basri, H. (2022). Strategi Promosi Desa Wisata TanjungJaya Kek Tanjung Lesung Melalui Platform Digital. Jurnal Valuasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen Dan Kewirausahaan, 2(2), 971-987.